Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian,
hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu,
keramik, plastik, dan logam. (Ramlan Arie, 2011)
Penilaian adalah pengambilan
suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk. Penilaian
bersifat kualitatif. Sedangkan produk adalah sesuatu yang dihasilkan. Jadi
penilaian hasil kerja siswa adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam
membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. (M.Nur Ampana
Lea, 2011)
Penilaian
hasil kerja siswa (Product Assessment) adalah penilaian terhadap keterampilan
siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut.
(Hesty Borneo, 2012)
KESIMPULAN :
B.
Tahapan Penilaian Produk
Pengembangan
produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
· Tahap persiapan,
meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
· Tahap pembuatan
produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi
dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
·
Tahap penilaian produk (appraisal),
meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang
ditetapkan. (Ramlan Arie, 2011)
Tiga
tahapan yang harus diperhatikan yaitu tahap perencanaan atau perancangan, tahap
produksi, dan tahap akhir. Semua harus dilakukan oleh siswa meskipun terdiri
atas beberapa yang berbeda tetapi semua itu merupakan suatu proses yang padu.
Berhubung ketiga tahap itu merupakan proses yang padu, maka guru bisa saja
melakukan penilaian tentang kemampuan siswa dalam memilih teknik kerja pada
tahap produksi dan pada tahap akhir.
Fase
dalam menghasilkan produk
1. Persiapan: siswa dapat dinilai
dalam kemampuannya membuat perencanaan, bereksplorasi, mengembangkan gagasan,
dan membuat desain produk
2. Produksi: siswa dapat dinilai
dalam kemampuannya memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
3. Refleksi: siswa dapat dinilai
dalam hal estetika, kesempurnaan produk, fungsional, keorisinilan.
Membuat perencanaan:
· Apakah Anda akan menilai tahap
persiapan, produksi, refleksi
· Bagaimana/bagian mana relevansinya
dengan kurikulum
· Bagaimana Anda secara spesifik
membuat kriterianya
Membuat
Pencatatan:
· Metode pencatatan apa yg akan
digunakan (catatan singkat, analitik, atau holistik)
· Siapa yg akan menilai (siswa
sendiri, teman sebaya, orang tua, atau guru)
· Bagaimana kriteria penilaiannya
· Bagaimana tingkat keajegannya
Pelaporan:
· Dari sudut pandang/eviden apa Anda
menentukan tingkat kemampuan anak (menggunakan analitik, holistik, catatan
singkat)
· Lebih menekankan mana: tingkat
kemajuan siswa individual atau keterbandingannya dengan siswa lain
dikelompoknya
· Bentuk pelaporannya dapat berupa
uraian/deskripsi atau secara grafis
Penilaian produk dilaksanakan dengan langkah-langkah sebaga berikut:
a.
Pada tahap persiapan, siswa membuat rencana, mengumpulkan gagasan, dan
kemudian membuat desain (rancangan) produk apa yang akan dibuat. Guru memberi
saran-saran untuk melengkapi gagasan atau meyempurnakan desain. Pada akhir
tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk.
b.
Pada tahap pembuatan produk, siswa memilih dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik yang sesuai dengan desain yang telah disusun. Dalam proses pembuatan
dimungkinkan siswa membutuhkan bantuan berupa saran-saran dari guru. Pada akhir
tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c.
Pada tahap penyerahan, siswa menyajikan produk atau memamerkannya kepada
komunitas sekolah disertai uraian tertulis mengenai seluk-beluk produk
tersebut, seperti maksud, ciri-ciri, proses perancangan dan pembuatan, dan
lain-lain. Pada akhir tahap ini guru melakukan penilaian tentang kemampuan
siswa membuat produk sesuai kegunaan dan memenuhi kriteria yang telah
disepakati.
(M.Nur Ampana
Lea, 2011)
Dalam membuat suatu
hasil kerja, ada tiga tahapan yang harus dilalui siswa yaitu tahapan
perencanaan atau perancangan, tahapan produksi, dan tahapan akhir. Meskipun
terdiri atas beberapa tahap yang berbeda tetapi kesemua tahap tersebut
merupakan suatu proses yang padu. Karena ketiga tahap tersebut merupakan proses
yang padu, maka guru dapat melakukan penilaian tentang kemampuan siswa dalam
memilih teknik kerja pada tahap produksi dan pada tahap akhir.
Contoh keterampilan
siswa yang dapat dinilai pada waktu proses pembuatan suatu produk:
§ Tahap persiapan:
keterampilan siswa untuk membuat perencanaan, kemampuan siswa untuk merancang
suatu produk, atau kemampuan siswa untuk menggali dan mengembangkan suatu ide;
§ Tahap produksi:
kemampuan untuk memilih dan menggunakan bahan, peralatan, dan teknik kerja;
§ Tahap akhir: kemampuan
siswa untuk menghasilkan produk yang memenuhi kriteria (fungsi dan estetika),
kemampuan siswa untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
(Hesty Borneo, 2012)
C.
Tujuan Penilaian Produk
Guru harus memahami tujuan penilaian hasil kerja agar tidak
terjadi kekeliruan dalam menyusun kisi-kisi instrument penilaian. Penilaian
hasil kerja biasa digunakan guru untuk:
· Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan
sebelum mempelajari keterampilan berikutnya.
· Menilai tingkat kompetensi yang sudah
dikuasai siswa pada setiap akhir jenjang/ kelas di sekolah kejuruan.
· Menilai keterampilan siswa yang akan
memasuki institusi pendidikan kejuruan.
Selain itu penilaian produk akan
menilai kemampuan siswa dalam:
·
Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
·
Memilih bahan-bahan yang tepat
·
Menggunakan alat
·
Menunjukkan inovasi dan kreasi
·
Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni (M.Nur Ampana Lea, 2011)
Penilaian hasil kerja bisa digunakan guru untuk:
· Menilai penguasaan
keterampilan siswa yang diperlukan sebelum mempelajari keterampilan berikutnya;
· Menilai tingkat
kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir jenjang/ kelas di
sekolah khususnya sekolah kejuruan;
· Menilai keterampilan
siswa yang akan memasuki institusi pendidikan kejuruan.
(Hesty Borneo, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar